kelenjar ludah mulut kerongkongan hati lambung kelenjar ludah perut/pankreas empedu_ usus_ duabelas jari usus kecil usus besar anus 27 Pola Makan Harus Alamial Mulut Proses pencernaan makanan berawal di mulut di mana semua makanan harus dikunyah terlebih dahulu sampai halus, mengingat organ-organ pencernaan tidak memiliki gigi untuk menggerus makanan.
Jenis makanan yang masuk menentukan kuantitas produksi air liur dan naik-turunnya derajat keasaman (pH) mulut.
Kelenjar liur mengandung enzim khusus pencerna zat pati dan dalam hal ini masuknya makanan tinggi zat pati akan merangsang lebih banyak produksi air liur sehingga enzim pencerna lebih aktif.
Dengan demikian proses penguraian zat pati sudah mulai efektif di sini.
Sebaliknya pencernaan protein belum efektif karena protein memerlukan keasaman yang tinggi Lambung Makanan masuk ke lambung melalui saluran sempit yang disebut kerongkongan Dinding lambung memproduksi cairan yang disebut asam lambung.
Naik dan turunnya keasaman asam lambung juga dapat dipengaruhi oleh kadar lemak yang terdapat pada protein yang masuk.
Semakin tinggi lemaknya, semakin rendah pH-nya atau semakin asam.
Derajat keasaman maksimal yang dapat ditoleransi oleh asam lambung adalah pH 2,0.
Di bawah pH 2,0 asam lambung justru tidak bisa memproduksi enzim pencerna protein.
Asam lambung berfungsi mematikan bakteri penyakit yang terbawa masuk bersama makanan, mensta- bilkan zat gula dari penguraian sebelumnya, dan merangsang produksi enzim pencerna protein.
Oleh sebab itu semua makanan harus bersentuhan dengan asam lambung Dalam kondisi normal, konsentrasi asam dan aktivitas enzim pada lambung akan meningkat dan mencapai puncaknya maksimal setiap 4 jam setelah makan dan kemudian menurun pada jam berikutnya.
Makanan yang tertahan lebih dari 4 jam di lambung akan menurunkan fungsi asam lambung, sehingga sebagi- an makanan ada yang tidak tersentuh asam lambung.
Lamanya lambung mena- han setiap jenis makanan berbeda-beda.
Makanan tinggi zat pati umumnya sekitar 3 jam, tinggi protein sekitar 4 jam, dan tinggi lemak sekitar 6 jam Lambung adalah organ lentur yang mudah memuai ke bawah jika kepenuhan.
Volume m empat liter.
Toleransi muai lambung bisa mencapai satu setengah liter dengan konsekuensi perut sesak dan tidak nyaman.
Jika dijadikan kebiasaan, lama ke- lamaan elastisitas otot perut akan menurun dan perut menjadi kendur.
Terlalu banyak makanan dalam lambung juga dapat mengakibatkan sebagian makanan tidak tersentuh asam lambung.
akanan yang ideal untuk lambung manusia dewasa rata-rata seper- Usus Halus Dari lambung, makanan yang sudah berbentuk bubur atau disebut chyme (baca: khim) didorong masuk ke usus halus oleh gerakan peristaltik lambung.
Usus 28 Pola Makan Harus Alamiah alus seocrypt merupakan saluran panjang yang terdiri dari duodenum (usus duabelas jari), jejunum, dan ileum.
Puncak penguraian zat makanan terjadi di usus dua belas jari.
Proses pencernaan di sini sangat bergantung pada fungsi pankreas dan empedu, yang baru efektif setelah suasana kimiawi di dalam usus duabelas jari diubah menjadi lebih basa Jejunum dan ileum merupakan lokasi akhir proses penguraian dan sekaligus awal dari proses penyerapan zat makanan.
Sebagian besar proses penyerapan zat makanan berlangsung di usus halus, dan hanya sebagian kecil saja yang terjadi di lambung atau usus besar.
Zat makanan yang bisa diserap dialirkan ke hati melalui pembuluh darah dan kelenjar limfatik.
Kemudian hati yang akan mengatur pembagian zat makanan ke seluruh bagian tubuh.
Jenis makanan yang masuk menentukan kuantitas produksi air liur dan naik-turunnya derajat keasaman (pH) mulut.
Kelenjar liur mengandung enzim khusus pencerna zat pati dan dalam hal ini masuknya makanan tinggi zat pati akan merangsang lebih banyak produksi air liur sehingga enzim pencerna lebih aktif.
Dengan demikian proses penguraian zat pati sudah mulai efektif di sini.
Sebaliknya pencernaan protein belum efektif karena protein memerlukan keasaman yang tinggi Lambung Makanan masuk ke lambung melalui saluran sempit yang disebut kerongkongan Dinding lambung memproduksi cairan yang disebut asam lambung.
Naik dan turunnya keasaman asam lambung juga dapat dipengaruhi oleh kadar lemak yang terdapat pada protein yang masuk.
Semakin tinggi lemaknya, semakin rendah pH-nya atau semakin asam.
Derajat keasaman maksimal yang dapat ditoleransi oleh asam lambung adalah pH 2,0.
Di bawah pH 2,0 asam lambung justru tidak bisa memproduksi enzim pencerna protein.
Asam lambung berfungsi mematikan bakteri penyakit yang terbawa masuk bersama makanan, mensta- bilkan zat gula dari penguraian sebelumnya, dan merangsang produksi enzim pencerna protein.
Oleh sebab itu semua makanan harus bersentuhan dengan asam lambung Dalam kondisi normal, konsentrasi asam dan aktivitas enzim pada lambung akan meningkat dan mencapai puncaknya maksimal setiap 4 jam setelah makan dan kemudian menurun pada jam berikutnya.
Makanan yang tertahan lebih dari 4 jam di lambung akan menurunkan fungsi asam lambung, sehingga sebagi- an makanan ada yang tidak tersentuh asam lambung.
Lamanya lambung mena- han setiap jenis makanan berbeda-beda.
Makanan tinggi zat pati umumnya sekitar 3 jam, tinggi protein sekitar 4 jam, dan tinggi lemak sekitar 6 jam Lambung adalah organ lentur yang mudah memuai ke bawah jika kepenuhan.
Volume m empat liter.
Toleransi muai lambung bisa mencapai satu setengah liter dengan konsekuensi perut sesak dan tidak nyaman.
Jika dijadikan kebiasaan, lama ke- lamaan elastisitas otot perut akan menurun dan perut menjadi kendur.
Terlalu banyak makanan dalam lambung juga dapat mengakibatkan sebagian makanan tidak tersentuh asam lambung.
akanan yang ideal untuk lambung manusia dewasa rata-rata seper- Usus Halus Dari lambung, makanan yang sudah berbentuk bubur atau disebut chyme (baca: khim) didorong masuk ke usus halus oleh gerakan peristaltik lambung.
Usus 28 Pola Makan Harus Alamiah alus seocrypt merupakan saluran panjang yang terdiri dari duodenum (usus duabelas jari), jejunum, dan ileum.
Puncak penguraian zat makanan terjadi di usus dua belas jari.
Proses pencernaan di sini sangat bergantung pada fungsi pankreas dan empedu, yang baru efektif setelah suasana kimiawi di dalam usus duabelas jari diubah menjadi lebih basa Jejunum dan ileum merupakan lokasi akhir proses penguraian dan sekaligus awal dari proses penyerapan zat makanan.
Sebagian besar proses penyerapan zat makanan berlangsung di usus halus, dan hanya sebagian kecil saja yang terjadi di lambung atau usus besar.
Zat makanan yang bisa diserap dialirkan ke hati melalui pembuluh darah dan kelenjar limfatik.
Kemudian hati yang akan mengatur pembagian zat makanan ke seluruh bagian tubuh.
Comments
Post a Comment